Terbang

  Masih pagi yang sama, tanpa sambutan senyum dari sang mentari. Hanya berbalut mendung yang menggelayuti jiwa. Inilah saat-saat terberat dalam hidup gua.

 "Bangun!! mo sekolah kaga lu?! dah siank ni." seru Wisnu menggedor pintu kamarnya yang udah satu minggu ini gua sita. Semenjak kepergian kakek gua tidur dirumah Wisnu.
 "Nanda????"teriak Wisnu yg udah lama nunggu.
 "Iya" gua bangun! nga treak" gitu napa?? kaya emak" aja sih lu!" sahut gua sambil ngebuka pintu kamar.
 "Dasar cewe males!!(seru Wisnu nglemparin handuk kemuka gua) buru'an mandi gih, dah telat ni." tambah smbil berjalan kelemarinya dan mengambil baju sragamnya.

Sebenernya Wisnu org yg paling perhatian sama gua, dia slalu mengiyakan permintaan gua dan brusaha buat slalu bikin gua senyum sepanjang hari. Dia udah gua anggep kaya kakak gua sendiri, jadi hubungan kami lumayan deketlah, bahkan terlalu deket. hahahaha, maklum gua orgnya suka ceplas ceplos n' blak"an sama kaya dia, jadi kita klop banget dehh.
 Setelah selesai sarapan kami berduapun berangkat ke sekolah pake montornya Wis, hari ini gua lge males buat bawa montor sendiri. 10 menit kemudian kami pun telah smpai disekolah dan bergegas mnju parkiran montor, disana udah ada anag" SP yg udah pada dateng dari tadi. Sam, Ais, Ian, Wildan dan Hari. Sejak dari Taman Kanak-Kanak kami bertujuh selalu bersama. Sebenernya sih kita udah berencana buat daftar ke 7 sekolah yg berbeda, tapi mungkin Tuhan pengen kami slalu barengan kali ya? jadinya kami bisa satu sekolah lagi dehh. Dan itulah kami, kumpulan anag" unik, pintar dan nakal. Setiap keusilan disekolahan pasti selalu bersumber dari kami bertujuh.
~IA~

Angel Half-Demon

 Sepulang kuliah Abie, Jessy, Stevany, Sander dan Nick pergi kesebuah diskotik unt menghilangkan penat mereka. Sudah genap seminggu ini kumpulan anak-anak bengal nan cerdik ini tidak menginjakkan kaki mereka didiskotik langganan mereka. Hari ini mereka sepakat akan berpesta ria hingga larut malam.
 "udah malam pulang yuk?!" kata Stefany yg sudah merasa kelelahan.
 "besok pagi aku ada ujian!" tambah Jessy sembari mengenakan jaketnya.
 "sebentar lagi, masih jam segini juga." tolak Sander smbil terus menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama musik.
Tanpa berkata apapun Abie berjalan keluar dari diskotik itu. Karena merasa mempunyai teman, Stevany dan Jessy pun mngikuti Abie, disusul oleh Sander dan Nick yg terlihat masih belum puas menikmati dentuman musik didiskotik tersebut. Untuk menghemat waktu mereka ber5 pun memutuskan untuk naik kereta bawah tanah. Hari sudah sangat larut, kereta sudah terlihat kosong hanya berisi beberapa orang yg baru pulang dari kantor. Merasa sebagai pemilik kereta malam itu, Sander dan Nick pun memilih salah satu gerbong yang kosong.
 "dari tadi kau diam saja, kenapa? apa kau sakit??" tanya Jessy.
 "tidak apa. sudah sana kau sudah ditunggu Nick." kata Abie, lalu membuka buku komiknya.
 "baiklah kalau begitu." mulai berdiri dan berjalan menjauh dari Abie.
Tiba" saat mereka ber5 sedang asik dengan kegiatan masing", masuklah seorang pemuda kedalam gerbing mereka.
 "(menahan sakitnya dan berjalan tertatih mendekati Abie. saat itu posisi Abie memang dekat dengan pintu)"
Abie pun terkejut lalu mendekati pemuda itu perlahan. memastikan keadaan pemuda itu.
 "aku butuh bantuanmu." kata pemuda itu menarik lengan Abie hngga wajah mereka berdua sangat dekat.
Karena merasa takut dan khawatir, Abie pun memanggil teman'nya. "Hei, cepat kalian kesini!! bantu aku mengangkatanya keatas." tambah Abie.
 "siapa dia?" tanya Sander setelah mengangkatnya keatas tempat duduk.
 "entahlah." jawab Abie singkat, lalu dia merobek pakaian pemuda itu dan memeriksa lukanya. "San, berikan minumanmu(alkohol)!" tambah Abie meminta minuman milik Sander.
 "apa?? are you kidding?? tidak!" tolak San.
 "San apa kau tidak lihat kalu orang ini sekarat??" bentak Abie.
 "come on San, berikan saja nanti kalau dia mati disini kita juga kan yang repot." tambah Jessy.
 "baik'lah, tapi kau harus menggantinya nanti." kata San menyerahkan minumannya kepada Abie.
 "bagaimana kau bisa terluka separah ini??" bisik Abie pelan sambil membesihkan luka Steve(nama pemuda itu)
 "bagaimana? dai akan selamatkan?" tanya Jessy khawatir.
 "kalau dia mati buang saja mayatnya, beeskan??" cetus Stevany.
 "tidak bisakah kalian diam?! pergilah kesana, biar aku yg mengurusnya." seru Abie setengah membentak.
 "terserah kau saja." oceh Stevany lalu berjalan menjauh dari Abie.
Setelah semua teman" Abie menjauh, pemuda itupun mulai membuka matanya dan melihat pemandangan disekitarnya. Lalu pandanganya terhenti pada sosok seorg gadis yang berjongkok disampingnya. Steve memandang Abie lekat".
 "(menarik lengan Abie) mendekatlah." ucap Steve terbata".
Abie pun mulai mendekatkan tubuhnya ke Steve.
 "aku butuh darah." ucap Steve hampir tak terdengar.
 "apa??" semakin mndekatkan tubuhnya, agar mendengar ucapan Steve.
 "darah!!" ulang Steve lebih keras.
Abie terkejut dengan apa yg ia dengar. secepatnya pun ia menjauhkan tubuhnya dari Steve. "kau membutuhkan obat bukan darah. memangnya kau vampir?" ucap Abie datar.
 "aku memang vampir!" jawab Steve sambil memperlihatkan taring"nya pada Abie.
 "syid!!(terkejut dan mencoba menjauhkan tubuhnya dari Steve, namun tangan Steve masih menahan lengannya.)
 "aku membutuhkan darah." kata Steve sekali lagi mengulang perkataanya. ia pun mulai menggigil dan wajahnya berubah mnjadi seperti mayat.
Karen amerasa kasihan, akhirnya Abie menyayat tangannya dan memberikan sedikit darahnya untuk Steve.
 "ku pikir kau hanyalah legenda dan cerita hayalan, tapi ternyata kau memang benar" ada." ucap Abie sambil membalut tangannya dengan saputangan miliknya.
 "(berjalan kearah Abie) apa dia masih hidup??" tanya San mendekati Abie dan Steve.
 "ya, dia akan baik" saja." kata Abie, lalu berdiri dan duduk didepan Steve(duduk berhadapan).
 "kenapa dengan lenganmu??" tanya Nick yg duduk disebelah Abie.
 "tidak apa", hnya tergores sedikit." jawab Abie lalu memakai jaketnya lagi.
 "kalau diperhatikan baik", dia tampan juga ya??" cetus Jessy yg dari tadi mengamati wajah manis Steve yg sedang tertidur pulas.
 "jangan macam" dia milik Ab.!" seru Stevany mengingatkan Jessy.
 "sejak kapan dia menjadi milik Ab?? kita kan sama" baru mngenalnya, jadi dia bukan milik siapa." jawab Jess merasa benar.
 "sejak dia masuk kegerbong kita! lagipula kau kan milik ku!!" sahut Nick yg dari dulu menyukai Jess.
 "(tersenyum) sudahlah jangan brisik!! (berjalan mendekati Steve) nanti dia bangun." membersihkan wajah Steve dari sisa" darahnya.
 "kau menyukainya?" tanya Stevany mengejutkan Abie.
 "(melihat kearah Stevany) aku baru saja mengenalnya, mana mungkin aku menyukainya?!" bantah Abie halus.
 "jangan membohongi ku Ab, aku bisa melihatnya dari matamu. kau menyukainya." kata Stevany, terus mendesak Abie.
 "ada" saja kau ini! aku hanya ingin menolongnya, tidak lebih." ucap Abie.
 "dia lumayan juga, tapi tetap saja masih lebih tampan diriku daripada org ini." kata San yg ikut mendekat dan memperhatikan wajah Steve.
 "sudah sana, jangan ganggu dia." kata Abie, mengisyaratkan teman"nya unt sedikit menjauh dan diam.
 "ok, kami tidak akan mengganggu kalian lagi." ucap Stevany, lalu merangkul tngan San dan berjln mnjauh dari Abie dan Steve.
Tidak lama kemudian Steve pun mulai terbangun dari tidur nyenyaknya yg singkat. Ia kembali mndapati sosok org yg telah mnyelamatkannya tadi.
 "kau sudah bangun?" kata Abie halus.
 "tak seburuk tadi." menjawab pertanyaan Ab dan berusaha unt bangun.
 "hati" lukamu belum sembuh benar." kata Ab smbil membantu Steve bangun.
Steve pun melihat pundaknya yg tadi terluka dan sekarang sudah terbalut dg kain. "kau yg melakukan ini?" tnyanya.
 "menurutmu??" jawab Ab, lalu duduk disebelah Steve."apa kau masih haus??" tambahnya.
 "tidak.! ngomong" darahmu manis sekali, seperti wajahmu." ungkap Steve sembari mndekatkan mukanya ke Ab.
 "kau ingin menggigit ku??" seru Ab sdikit takut.
 "(tersenyum manis) tentu saja tidak, mana mungkin aku menggigit org yg telah menyelamatkan ku?! oya, kenapa kau tidak takut dengan ku dan mau menolong ku?" tanya Steve dg wajah polosnya.
 "karena aku merasa harus menolongmu. lalu kenapa kau bisa sampai terluka spt ini?" tanya Ab penasaran.
 "(menyandarkan kepalanya kejendela kereta) sebenarnya aku adalah seorg pangeran vampir. yg membuat ku terluka spt ini adl kakak ku sendiri, dia juga yg telah membunuh ayah ku." jelas Steve.

About Me

Foto saya
Je suis juste une fille ordinaire

Nama

Email *

Pesan *

2015 Vicka H & Iin A Blog's. Diberdayakan oleh Blogger.

Member